Itidal adalah berdiri yang memisahkan antara rukuโ dan sujud.
ImamAl-Gazali, dalam โIhya Ulumuddinโ juga menerangkan masalah โal-qashduโ atau โtujuanโ yang harus berbekal ilmu. Katanya, Manusia membutuhkan sesuatu yang dapat membantu mempermudahnya untuk mewujudkan segala keinginannya yang menghindarkannya dari segala sesuatu yang berbahaya baginya, dan sesuatu itu adalah pengetahuan.
Islamdalam pendapatnya adalah agama yang sesuai dengan akal dan hukum alam. Oleh sebab itu pendapat-pendapat yang tidak sesuai dengan akal dan hukum alam timbul karena salah pemahaman ataupeun salah interprestasi tentang ayat-ayat al-Qurโan. Islam adalah agama yang sesuai denagan ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Disamping itu akal
Vay Tiแปn Nhanh. loading... Iโtidal adalah rukun salat yang ketujuh, yaitu posisi berdiri tegak lurus setelah melaksanakan rukuโ. Di dalam hadis Abu Hamid as-Saโidy yang diriwayatkan imam at-Turmudzi disebutkanููุงูู ุฑูุณูููู ุงูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ุฅูุฐูุง ููุงู
ู ุฅูููู ุงูุตูููุงูุฉู ููุงูู ุณูู
ูุนู ุงูููู ููู
ููู ุญูู
ูุฏููู ููุฑูููุนู ููุฏููููู ููุงุนูุชูุฏููู ุญูุชููู ููุฑูุฌูุนู ููููู ุนูุธูู
ู ููู ู
ูููุถูุนููู ู
ูุนูุชูุฏููุงู. [ุฑูุงู ุงูุชุฑู
ุฐู]Artinya โPernah Rasulullah SAW apabila berdiri sembahyang, kemudian beliau berkata membaca samiโallaahu li man hamidah dan beliau mengangkat dua tangannya dan berdiri tegak hingga tiap-tiap anggotanya kembali mengambil tempat masing-masing dengan lurus.โ [HR. at-Tirmizi] Baca Juga Disebutkan oleh pengarang kitab al-Fiqh al-Islami wa Adillatuh, Dr. Wahbah az-Zuhaili, Juz I halaman 658 โAbu Yusuf dan para imam ahli fiqh yang lain berkata Bangun/bangkit dari rukuโ dan iโtidal dalam keadaan berdiri penuh tumaโninah, baik itu rukun atau fardlu salat, yaitu ia kembali kepada keadaan semula sebelum rukuโ.โSelanjutnya ada hadis yang menceritakan hal tersebut adalah pada waktu Wรขil bin Hujr berkisah sebagaimana berikut iniุฃูููููู ุฑูุฃูู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ุฑูููุนู ููุฏููููู ุญูููู ุฏูุฎููู ููู ุงูุตููููุงุฉู ููุจููุฑูุ - ููุตููู ููู
ููุงู
ู ุญูููุงูู ุฃูุฐููููููู - ุซูู
ูู ุงููุชูุญููู ุจูุซูููุจูููุ ุซูู
ูู ููุถูุนู ููุฏููู ุงููููู
ูููู ุนูููู ุงููููุณูุฑููุ ููููู
ููุง ุฃูุฑูุงุฏู ุฃููู ููุฑูููุนู ุฃูุฎูุฑูุฌู ููุฏููููู ู
ููู ุงูุซููููุจูุ ุซูู
ูู ุฑูููุนูููู
ูุงุ ุซูู
ูู ููุจููุฑู ููุฑูููุนูุ ููููู
ููุง ููุงูู ุณูู
ูุนู ุงูููู ููู
ููู ุญูู
ูุฏููู ุฑูููุนู ููุฏููููู ููููู
ููุงุ ุณูุฌูุฏู ุณูุฌูุฏู ุจููููู ูููููููููArtinya โWรขil bin Hujr melihat Rasulullah mengangkat kedua tangannya saat memasuki salat sembari takbรฎratul ihrรขm. Hammรขm memberikan ciri-ciri, posisi tangan Rasulullah saat mengangkat kedua tangannya adalah sejajar dengan kedua telinganya. Kemudian Rasulullah memasukkan tangan ke dalam pakaiannya, menaruh tangan kanan di atas tangan kiri. Saat Rasulullah akan rukuโ, ia mengeluarkan kedua tangannya dari pakaian lalu mengangkatnya, bertakbir sembari rukuโ. Pada waktu ia mengucapkan samillรขhu liman hamidah, Rasul mengangkat kedua tangannya. Saat sujud, ia sujud dengan kedua telapak tangannya.โ HR Muslim 401 Hadis di atas tidak menunjukkan posisi tangan Rasulullah SAW saat i'tidal, namun mengisahkan letak tangan pada waktu berdiri saja. Baca Juga Melepaskan tangan Imam Ramli dalam karyanya Nihรขyatul Muhtรขj menjelaskan, yang disunnahkan dalam i'tidal adalah melepaskan tangan, tidak bersedekap atau menumpukkan tangan kanan di atas tangan kiri di bawah dada, sehingga orang yang bangun dari rukuโ setelah mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga, ia kemudian melepaskan kedua tangannyaSenada dengan pendapat tersebut, Syekh Al-Bakri yang terekam dalam kitab Iรขnatut Thรขlibรฎn juga mengatakan hal yang sama. โYang paling sempurna adalah saat mengangkat kedua tangan itu dimulai berbarengan dengan mengangkat kepala. Hal tersebut berjalan terus diangkat sampai orang selesai berdiri pada posisi sempurna. Setelah itu kemudian kedua tangan dilepaskan.โ Dengan demikian, Syekh Al-Bakri mengajurkan agar melepaskan tangan setelah takbir, bukan menaruh di bawah dada. Dengan begitu, dapat ditarik kesimpulan bahwa pada saat iโtidal yang disunnahkan adalah melepaskan kedua tangan. Adapun apabila yang bersedekap tidak sampai membatalkan salat. Baca Juga Tidak JelasMengenai hadis Waโil bin Hajm al-Hadlrami yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan disahihkannya itu yang dikutip dari kitab as-Sunan al-Mahjurah sunah-sunah yang ditinggalkan/dibiarkan, karangan dari Anis bin Ahmad bin Thahir itu1. Perkataan ููููุถูุนู ููููููููู meletakkan kedua pergelangan tangannya tidak jelas menunjukkan kepada bersedekap, tetapi bisa pula dipahami lurus ke bawah. Kalau dimaksudkan meletakkan tangan ke dada bersedekap, tentu bunyi hadis itu ููููุถูุนู ููููููููู ููู ุตูุฏูุฑููู dan meletakkan kedua pergelangannya ke dadanya.2. Ahli hadis Muhammad Nashiruddin al-Baniy di dalam bukunya Shifatu Shalati an-Nabiy sifat shalat Nabi pada halaman 130 menerangkan dengan kata-kata sebagai berikutโฆ ุนููู ุงููุฅูู
ูุงู
ู ุฃูุญูู
ูุฏู ุฑูุญูู
ููู ุงูููู ุฃูููููู ููุงูู โุฅููู ุดูุงุกู ุฃูุฑูุณููู ููุฏููููู ุจูุนูุฏู ุงูุฑููููุนู ู
ููู ุงูุฑูููููุนู ูู ุฅููู ุดูุงุกู ููุถูุนูููู
ูุงโ ููุฃูููููู ูุงู ููุฑูููุนู ุฐููููู ุฅูููู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ูู ุฅููููู
ูุง ููุงูููู ุจูุงุฌูุชูููุงุฏููู ููุฑูุฃููููู ููุงูุฑููุฃููู ููุฏู ููุฎูุทูุฆู โฆArtinya โDari Imam Ahmad semoga Allah merahmatinya diriwayatkan beliau berkata โJika seseorang menghendaki melepaskan kedua tangannya sesudah bangkit dari rukuโ dan bila ia menghendaki boleh pula meletakkan kedua tangannya di atas dada atau bersedekapโ Kemudian Nashiruddin al-Baniy berkomentar, sesungguhnya yang demikian tidak marfuโ kepada Nabi SAW. Itu adalah perkataan Imam Ahmad atas dasar ijtihad dan pendapatnya. Sedangkan pendapat itu kadang bisa salah dan keliru โฆ โ3. Hadis Waโil tersebut terkesan sebagai suatu sunnah yang tidak diamalkan oleh kebanyakan ulama, dan kalau kita mengikuti pendapat Imam Ahmad, maka itu tidak mengikat dan tidak bisa memaksa orang yang tidak mengikutinya. Wallahu aโlam bish-shawab.===Referensi dan muhammadiyah.
Hukum dan Tata Cara Iโtidal dalam Salat Iโtidal artinya adalah bangkit setelah rukuk sesuai posisi semula. Apabila posisi semula adalah berdiri dengan punggung lurus, maka iโtidalnya adalah dengan kembali berdiri dengan punggung yang lurus. Iโtidal termasuk salah satu rukun salat dan hukumnya wajib dikerjakan. Apabila tidak iโtidal dilakukan, maka salat seseorang menjadi batal. Dalil wajibnya mengerjakan iโtidal ada banyak hadis Rasulullah SAW, di antaranya adalah hadis dari Abu Hurairah RA tentang sahabat yang belum paham cara salat/yang belum tepat cara salatnya yang dikenal dengan istilah hadis al-musiโu shalatuhu. Nabi Muhammad SAW bersabda โฆุซู
ุงุฑููุนู ุญุชู ุชูุทู
ูุฆูููู ุฑุงููุนูุงุ ุซู
ุงุฑููุนู ุญุชู ุชุณุชูููู ูุงุฆูู
ูุงโฆ โโฆ lalu rukuklah dengan tumaโninah, kemudian angkatlah badanmu hingga berdiri secara lurusโ al-Bukhari dan Muslim. Dalam riwayat lain โฆุซู
ุงุฑููุนู ุญุชู ุชูุทูู
ูุฆูููู ุฑุงูุนูุง ุ ุซู
ุงุฑูููุนู ุญุชู ุชูุนูุชูุฏููู ูุงุฆู
ูุงโฆ โโฆ kemudian rukuklah sampai tumaโninah dalam rukuknya, kemudian angkatlah badanmu sampai berdiri lurusโ al-Bukhari dan Muslim. Baca Juga Batasan Panjangnya Mengucapkan Takbiratul Ihram Tata Cara Iโtidal Tata cara iโtidal adalah ketika setelah rukuk dan akan berdiri untuk iโtidal, maka orang yang salat mulai berdiri sambil mengucapkan tasmiโ samiโallahu liman hamidah dan mengangkat tangan sampai sejajar dengan pundak baca tulisan tentang mengangkat tangan ketika takbir. Di antara dalilnya adalah hadis ุนููู ุณูุงููู
ู ุจููู ุนูุจูุฏู ุงูููููู ุนููู ุฃูุจูููู ุฃูููู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ููุงูู ููุฑูููุนู ููุฏููููู ุญูุฐููู ู
ูููููุจููููู ุฅูุฐูุง ุงููุชูุชูุญู ุงูุตููููุงุฉู ููุฅูุฐูุง ููุจููุฑู ูููุฑูููููุนู ููุฅูุฐูุง ุฑูููุนู ุฑูุฃูุณููู ู
ููู ุงูุฑูููููุนู ุฑูููุนูููู
ูุง ููุฐููููู ุฃูููุถูุง ููููุงูู ุณูู
ูุนู ุงูููููู ููู
ููู ุญูู
ูุฏููู ุฑูุจููููุง ูููููู ุงููุญูู
ูุฏู ููููุงูู ููุง ููููุนููู ุฐููููู ููู ุงูุณููุฌููุฏู Dari Salim bin Abdullah bin Umar, dari Ayahnya Ibn Umar RA, Sesungguhnya Rasulullah SAW mengangkat tangannya sejajar dengan pundaknya ketika memulai salat, ketika takbir untuk rukuk, dan juga ketika mengangkat kepala dari rukuk. Ketika bangkit dari rukuk beliau mengucapkan โSamiโallahu liman hamidah, rabbana wa lakal hamdโ. Beliau tidak melakukan hal itu ketika suju. al-Bukhari Pada riwayat lain dari Abu Hurairah RA ุงู ุฑุณููู ุงูููู ุตูููู ุงูููู ุนููู ูุณูููู
ุฅุฐุง ูุงู
ู ุฅูู ุงูุตูููุงุฉู ูููุจููุฑู ุญููู ูููู
ูุ ุซู
ูููุจููุฑู ุญููู ูุฑููุนูุ ุซู
ููููู ุณู
ูุนู ุงูููู ููู
ูู ุญูู
ูุฏููุ ุญูู ูุฑููุนู ุตูููุจูู ู
ูู ุงูุฑููููุนูุ ุซู
ููููู ููู ูุงุฆู
ู ุฑุจูููุง ููู ุงูุญู
ุฏู Rasulullah SAW ketika berdiri untuk salat beliau bertakbir ketika berdiri, dan bertakbir ketika rukuk, kemudian mengucapkan โSamiโallahu liman hamidahโ ketika bangun dari rukuk hingga meluruskan tulang sulbinya kemudian mengucapkan โrabbana walakal hamduโ al-Bukhari dan Muslim. Ketika sudah berdiri iโtidal, maka harus berdiri dengan lurus dan tenang sejenak thumaโninah. Tidak boleh tergesa-gesa dalam iโtidal dan berdiri hanya sekenanya. Rasulullah SAW bersabda dalam hadis dari Abu Humaid al-Saiโidi RA ูุฅูุฐุง ุฑููุน ุฑุฃุณู ุงุณุชูู ูุงุฆู
ุงู ุญุชู ูุนูุฏ ููู ููุงุฑ ู
ูุงูู Rasulullah SAW ketika mengangkat kepalanya bangkit dari rukuk beliau kemudian berdiri lurus tegak hingga setiap ruas tulang punggung kembali berada kepada posisinya semula al-Bukhari Dalam hadis dari Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda ุฅู ุงููู ูุง ููุธุฑู ููู
ุงูููุงู
ุฉ ุฅูู ู
ูู ูุง ูููู
ุตููุจูู ุจูู ุฑููุนู ูุณุฌูุฏูู Sesungguhnya di hari kiamat Allah tidak akan memandang orang yang tidak meluruskan tulang sulbinya di antara rukuk dan sujudโ. Al-Tirmidzi Bca Juga Hukum Takbir Intiqal Dari Ali bin Syaiban RA, ia berkata ุฎุฑูุฌูุง ุญุชู ูุฏูู
ูุง ุนูู ุฑุณููู ุงูููููู ุตูููู ุงูููููู ุนูููู ูุณูููู
ู ุ ูุจุงููุนูุงูู ูุตูููููุง ุฎููููู ุ ูููู
ุญู ุจู
ุคุฎููุฑู ุนููููู ุฑุฌููุง ุ ูุง ูููู
ู ุตูุงุชููู ุ โ ูุนูู ุตูุจููู โ ูู ุงูุฑููููุนู ูุงูุณููุฌูุฏู ุ ููู
ููุง ูุถู ุงููููุจููู ุตูููู ุงูููููู ุนูููู ูุณูููู
ู ุงูุตูููุงุฉู ุ ูุงูู ูุง ู
ุนุดุฑู ุงูู
ุณููู
ููู ูุง ุตูุงุฉู ูู
ู ูุง ูููู
ู ุตูุจููู ูู ุงูุฑููููุนู ูุงูุณููุฌูุฏู Kami melakukan perjalanan hingga bertemu Rasulullah SAW. Kemudian kami berbaiโat kepada beliau lalu salat bersama beliau. Ketika salat, beliau melirik kepada seseorang yang tidak meluruskan tulang sulbinya ketika rukuk dan sujud. Ketika beliau selesai salat, beliau bersabda Wahai kaum Muslimin, tidak ada salat bagi orang yang tidak meluruskan tulang sulbinya di dalam rukuk dan sujudโ. Ibnu Majah Dalam riwayat lain, dari Abu Masโud al-Badri RA, Nabi Muhammad SAW bersabda ูุง ุชูุฌูุฒููุกู ุตูุงุฉู ูุง ููููู
ูุงูุฑุฌูู ูููุง ูุนูู ุตูููุจููู ูู ุงูุฑููุนู ูุงูุณุฌูุฏู Tidak sah salat seseorang yang tidak menegakkan tulang sulbinya ketika rukuk dan sujudโ Abu Daud dan al-Tirmidzi. Al-Tirmidzi mengatakan hadis ini hadis hasan sahih. Wallahu Aโlam Redaksi menerima tulisan berupa esai, puisi dan cerpen. Naskah diketik rapi, mencantumkan biodata diri, dan dikirim ke email
Fikih Iโtidal dalam Sholat Melakukan iโtidal dalam sholat tidaklah bisa dilakukan secara sembarangan. Tetapi Islam sendiri sudah mengaturnya dalam fikih. Berikut adalah beberapa fikih iโtidal dalam sholat yang perlu sahabat Dream perhatikan seperti dikutip dari Wajib Tumaโninah sampai Punggung Lurus Saat melakukan iโtidal, yakni gerakan mengangkat badan setelah rukuk sampai berdiri kembali dengan posisi punggung yang lurus. Hal ini pun dijelaskan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari berikut โ Ketika Nabi saw mengangkat kepalanya dari rukuk untuk berdiri hingga setiap ruas tulang punggung berada di posisinya semula.โ HR. Bukhari Mengangkat Tangan saat Bangun dari Rukuk Selain tumaโninah sampai punggung lurus, selanjutnya juga disyariatkan untuk mengangkat tangan. Syariat ini pun dijelaskan dalam beberapa hadis. Seperti halnya dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari berikut โ Nabi saw biasanya ketika memulai sholat, ketika takbir untuk rukuโ dan ketika mengangkat kepala setelah rukuk, beliau mengangkat kedua tangannya setinggi pundaknya.โ HR. Bukhari Selain itu juga ada hadis dari Malik bin Huwairits ra berikut โ Nabi saw ketika sholat beliau bertakbir dan mengangkat kedua tangannya. Ketika hendak rukuk, beliau mengangkat kedua tangannya. Dan ketika mengangkat kepalanya dari rukuk beliau mengangkat kedua tangannya.โ HR. Al-Bukhari Meski begitu, perihal mengangkat tangan ini tidaklah diwajibkan. Karena ada dari sahabat Nabi yang tidak melakukannya. Salah satunya adalah Ibnu Umar ra yang diriwayatkan dalam hadis berikut โ Aku pernah sholat bermakmum pada Ibnu Umar ra, ia tidak pernah mengangkat kedua tangannya kecuali pada takbir yang pertama dalam sholat takbiratul ihram.โ HR. Ath Thahawi dalam Syarh Maโanil Atsar, 1357, dengan sanad yang shahih Membaca Tasmiโ saat Bangun dari Rukuk Selain itu juga ada bacaan tasmiโ, yakni melafalkan โ samiโallahu liman hamidahโ yang artinya โ Allah mendengar orang yang memuhi-Nyaโ. Kemudian membaca tahmid, yakni melafalkan โ rabbana walakal hamduโ yang artinya โ Ya Allah, segala puji hanya bagi-Muโ. Hal ini dijelaskan dalam hadis berikut โ Sesungguhnya imam itu diangkat untuk diikuti. Jika ia bertakbir maka bertakbirlah. Jika ia sujud maka sujudlah. Jika ia bangun dari rukuk atau sujud maka bangunlah. Jika ia mengucapkan samiโallahu liman hamidah. Maka ucapkanlah rabbana walakal hamdu. Jika ia sholat duduk maka sholatlah kalian sambil duduk semuanya.โ HR. Bukhari dan Muslim Itulah penjelasan tentang bacaan doa iโtidal, syarat-syarat apa saja yang harus dilakukan saat iโtidal dan posisi tangan saat iโtidal. Dengan demikian, saat melakukan iโtidal dan melepas kedua tangan hukumnya adalah sunah. Meskipun ada yang bersedekap, maka hal tersebut bukan berarti bisa membatalkan sholatnya. Wallahu aโlam.
dalam ilmu fiqih i tidal adalah